Nurul Hayat "Acil" & Marbod Fritsch
Nurul Hayat (Acil) Tasikmalaya, Indonesia.
saat ini sedang melanjutkan studi seninya di pasca sarjana ISI yogyakarta program seni lukis. secara aktif berpameran di beberapa kota seperti jogja, jakarta, dan surabaya. semangatnya dalam mengeksplorasi material senirupa mendorongnya untuk bermain dengan koran bekas. berkarya bagi acil adalah sebuah proses menuju bahagia, meski karya-karyanya merupakan sebuah kritik terhadap persoalan-persolan disekitarnya. bahasa visual yang dibuatnya selalu disesuaikan dengan publik yang akan menerima pesan-pesannya. alasan tersebut dipakai karena dia tidak ingin membuat sebuah jarak dengan publik.
tentang karya
ada kesulitan dalam bahasa. yang sesungguhnaya tidak sekedar mengartikan tetapi juga menafsirkan semacam pusi. ketika penafsiran ini sudah timbul aku wijudakan dalam sebuah imaji berbentuk visual. ada banyak kemungkinan untuk menafsirkannya, video, instalatif, ataupun luisan. membaca secara keseluruhan, kemudian menyimpulkannya sebagai sebuah drama dalam kehidupan. karenanya saya memakai gunungan yang merupakan representasi dari drama kehidupan. dimana awal dan akhir dari sebuah cerita berada dalam satu objek. kemudian saya membandingkannya -cerita di sana dengan cerita di sini dengan bentuk visual yang berbeda. bahasa yang dipakai adalah bahasa gunungan. seperti sebuah pertukaran bahawa cerita yang disampaikan oleh seniman asing ternyata di sini juga ada cerita yang sama. sebagai pembanding.
Marbod Fritsch Bregenz, Austria.
lahir di Bregenz (Austria), tahun 1963, hidup dan berkarya di Bregenz dan Vienna dari tahun 1987 hingga 1992 menjalankan studinya di universitas vienna, program seni terapan. Sejak tahun 1989 telah banyak mengikuti berbagai pameran di dalam maupun di luar negeri.
tentang karya
saya tidak sabar menunggu sebuah momen dimana pada akhirnya saya dapat melihat karya saya yang memiliki “double translated” (pemaknaan berulang). Hasil visual ini merupakan sebuah kelanjutan yang logis dan radikal dari sebuah karya seni yang menginvestigasi presisi dan potensi dari kesalahpahaman bahasa.
- Editor1's blog
- Login to post comments